Friday 28 September 2012

Matematika sebagai Pohon Kehidupan

 
          Ketika kita bertanya kepada sebagian besar orang tentang matematika, di dalam fikiran mereka, terbayang angka-angka yang sangat rumit dan tidak ada hubungan dengan kehidupan. Mereka akan memahami matematika sebagai momok dalam setiap jenjang pendidikannya. Oleh karena itu, sedikit orang yang menjadikan matematika sebagai mata pelajaran favoritnya. Sehingga dengan pandangan seperti itu, mereka tidak akan pernah bisa menyukai matematika, dan tidak ada kemauan untuk mempelajari matematika lebih lanjut. Padahal matematika itu bukan hanya ilmu pasti yang hanya mempelajari rumus dan angka, tetapi matematika sebenarnya adalah ilmu kompleks yang dapat diaplikasikan dalam seluk beluk kehidupan kita.
          Kemudian apa hubungan Pohon dengan matematika? Mungkin seperti itulah yang ada dalam benak pembaca saat melihat artikel ini. Untuk itu marilah kita lihat apa sebenarnya maksud dari Matematika sebagai Pohon Kehidupan.
            Setiap orang pasti pernah melihat dan mengetahui pohon. Sebatang pohon berawal dari sebuah benih dan akan tumbuh subur ketika ditanam di tanah yang gembur. Benih yang akan tumbuh menjadi pohon diibaratkan matematika, sedangkan tanah itu diibaratkan kita sebagai manusia. Jadi matematika akan berkembang dengan baik apabila ia berada di dalam diri manusia yang cinta dengan matematika, sehingga mempunyai kemauan untuk memiliki matematika.
        Akar akan tumbuh lebih dahulu sebagai jaringan yang akan menyokong dan memberi sumber kehidupan berupa makanan bagi tumbuhan. Akar akan terus tumbuh jika terus dipupuk. Akar tersebut akan semakin dalam menembus permukaan tanah, terus dan terus sampai akar tersebut mengakar di dalam tanah.
Seorang manusia telah mempelajari  matematika sejak kecil, diawali dengan matematika sederhana yang diajarkan oleh orang tuanya, dilanjutkan tingkat SD, SMP, SMA,  sampai di lingkungan masyarakat pun masih mempelajari dan mengaplikasikannya, sehingga tidak heran jika matematika itu akan senantiasa mengakar di dalam jiwa manusia seperti akar yang menembus dalam ke dasar bumi.
       Matematika merupakan akar bagi semua aspek dalam ilmu pengetahuan, Mengapa? Karena matematika menjadi dasar tumbuhnya  suatu ilmu pengetahuan. Dari ilmu murni seperti Biologi, Fisika, Kimia pasti membutuhkan matematika. Ilmu terapan seperti kedokteran, bahkan ilmu sosial kemasyarakatanpun tak bisa dilepaskan dari matematika. Jadi tidak heran apabila matematika disebut sebagai “Mother of Science”.
Setelah akar pohon itu tumbuh, batang akan tumbuh sebagai penopang berdirinya pohon tersebut. Batang mempunyai peranan penting bagi sebuah Pohon. Selain berfungsi sebagai penopang berdirinya pohon, batang juga berfungsi sebagai distributor unsur hara dari akar ke daun yang nantinya akan diproses dalam Fotosintesis. Seperti halnya batang yang memiliki banyak fungsi, matematika memiliki banyak peranan yang bermanfaat dalam kehidupan kita. Dalam matematika batang akan menumbuhkan daun-daun karakter yang akan menghiasi kehidupan kita.
         Karakter ilmu matematika ini dapat kita aplikasikan dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari, seperti kejujuran, kepedulian, kritis dalam hal problem solving, patuh terhadap aturan atau disiplin, suka menciptakan sesuatu yang baru atau berinovasi, berkreasi, memiliki keingintahuan tinggi sehingga tidak gampang berputus asa,dan yang paling penting dari karakter matematika ini adalah kita bisa belajar dari pengalaman dan masalah.
        Ketika ditanya, 1+1=?  Pasti semua orang akan menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu 2. Jika ada pertanyaan lagi, apakah 1,05=1,00? Tentu akan menjawab tidak sama atau berbeda. Mengapa, karena 1 ≠1,05.  Itulah contoh pemaknaan dari karakter matematika yang selalu jujur, karena matematika sangat memperhatikan segala sesuatunya dan tidak ada yang sia-sia.
         Apa maksudnya kritis dalam hal problem solving? Jika matematika diibaratkan masalah, maka kita memerlukan pemikiran yang kritis untuk memecahkan masalah itu. Dengan hal tersebut kita bisa menciptakan sesuatu hal baru dan berkontribusi untuk menemukan bahan pemecah masalah itu sekreatif mungkin.
         Dalam matematika kita harus disiplin dan taat pada aturan dan syarat yang berlaku, jika tidak demikian kita akan tersesat dan susah menemukan jalan keluar dari masalah itu. Contohnya saja dalam mengerjakan suatu soal matematika yang membutuhkan cara yang runtut, kita tidak bisa menghilangkan salah satu langkahnya. Kita harus mengerjakannya secara runtut dan sistematis sehingga dapat menemukan jawabannya.
       Yang merupakan ciri khas dari karakter itu adalah kita bisa belajar dari pengalaman dan masalah. matematika itu tidak dihafalkan tapi kita harus sering latihan untuk memahaminya. Jika kita sering latihan mengerjakan soal matematika, maka kita akan terbiasa dan lama kelamaan akan mudah untuk menghadapi soal matematika. Demikian juga dalam kehidupan, dengan kita sering mencoba melakukan sesuatu, maka pengalaman demi pengalaman akan kita temukan di dalamnya, sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahan kita untuk kedua kalinya, karena pengalaman adalah guru terbaik kita.
        Kembali lagi ke Matematika sebagai Pohon Kehidupan. Setelah pohon itu lengkap, dengan akar yang menjulang, batang yang kokoh dengan ilmu, dan daun yang senantiasa menghiasi dan memberi warna dengan karakter matematika. Tinggal ada satu hal yang kita nantikan, yaitu buah matematika yang manis.
      Buah itu akan terasa manis atau asam tergantung dari kualitas pohonnya, pohon yang baik akan menghasilkan buah yang manis juga. Buah disini artinya adalah lezatnya ilmu yang bisa dirasakan orang lain, ilmu matematika yang dimilikinya dapat dirasakan oleh orang lain apabila dia mampu menguasai ilmu matematika itu dengan baik, sehingga mampu menyampaikan ilmu itu kepada orang lain dan orang lain bisa mengerti tentang ilmu yang kita sampaikan. Namun ketika kita tidak menguasai suatu ilmu matematika, maka akan kesulitan untuk menyampaikannya kepada orang lain.
        Selain itu, ada beberapa pandangan masyarakat mengenai keberadaan pohon yang bisa kita ibaratkan dengan matematika. Ada yang positif, ada pula yang negatif, itu tergantung pada pemikiran masing-masing. Sebagai contoh yaitu sebuah pohon yang terlalu rindang, dapat menimbulkan banyak mitos aneh yang bermunculan dikalangan masyarakat. Sehingga banyak yang menganggap pohon itu angker dan menakutkan. Matematika pun begitu, banyak orang yang mengira bahwa matematika itu menakutkan dan susah untuk dipahami, hal itu bisa terjadi karena pengaruh perkataan orang lain maupun pemahaman yang kurang tepat tentang matematika, sehingga sudah menutup hatinya untuk mempelajari dan menyukai matematika.
Berbeda dengan seorang yang sudah mengetahui apa manfaat pohon bagi kehidupan, mereka begitu mencintai pohon dan melestarikannya dimana-mana. Sebuah pohon bisa menyejukkan, dan memberikan kehidupan untuk kita semua, karena tanpa bantuan dari pohon yaitu berupa oksigen, kita tidak bisa hidup di dunia ini. Subhanallah. Sama halnya dengan sebuah pohon, matematika pun begitu indah dan sangat bermanfaat bagi kehidupan ini, apabila seorang mengetahui betapa indahnya rumus matematika mulai dari yang sederhana sampai yang begitu kompleks, mereka akan senantiasa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan akan menularkannya kepada orang-orang disekitar, sehingga tidak jarang jika kita mempunyai orang tua, saudara, atau pun teman yang pintar matematika, secara otomatis kita pun akan merasa kehadiran matematika dalam kehidupan kita dan akan mencintainya perlahan-lahan seiringan dengan berjalannya waktu.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, banyak pelajaran yang bisa kita ambil  dari Matematika, dan kita bisa mengibaratkan seperti sebuah pohon yang penuh dengan makna dan manfaat. Mulai dari bagian-bagian pohon yang beragam dan memiliki kegunaan masing-masing, sampai anggapan masyarakat terhadap pohon tersebut.
Jika di dalam kehidupan ini kita bisa mengakarkan matematika jauh kedalam lubuk hati kita, dan mengokohkannya, karakter matematika itu akan tumbuh dalam diri kita seiringan dengan waktu. Dan kita akan sangat bermanfaat untuk saudara-saudara kita yang lain jika kita bisa memberikan buah ilmu itu pada mereka.
Seperti pohon yang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan ini. Matematika yang sering dijuluki rajanya ilmu pengetahuan dan berpengaruh di dunia global ini sangat kita butuhkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari kita, baik itu dalam transaksi ekonomi, bermasyarakat, pendidikan dan ilmu-ilmu yang lain. Hilangkanlah pandangan bahwa matematika merupakan ilmu pasti yang menyeramkan karena hanya dipenuhi oleh angka dan rumus. Ubah pandangan itu, karena Matematika adalah ilmu yang sangat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya berguna, matematika juga mengajarkan karakter baik, yang mampu menghiasi kehidupan kita menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu, Marilah kita kokohkan batang kehidupan kita dengan melebatkan lagi daun-daun karakter kita dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita bisa merasakan manisnya buah dari Matematika sebagai Pohon Kehidupan. 

Published in Lomba Artikel Matematika 2011 by Gusnandar Yoga Utama dan Rima Noviliani

0 comments:

Post a Comment