Inspiring Teacher, Leader, and Trainer

"Jadilah orang yang dicintai, tebarkan inspirasi pada setiap aksi."

Learning Everywhere, Everytime with Everyone.

"Jadikan setiap kesempatan untuk belajar, cintailah belajar karena dari situ akan belajar mencintai"

Leadership, Communication and Career

"Jadilah pemimpin yang senantiasa memotivasi dan menginspirasi."

Every Student is Special

"Setiap siswa itu spesial, biarkanlah warna mereka berkembang untuk melukiskan masa depannya."

Succes is a Process, Always Optimist and Strugle for it

"Setiap orang berhak sukses, tetap optimis dan lakukan yang terbaik."

Tuesday 14 October 2014

DULUAN MANA, TELUR ATAU AYAM?

Ayam atau telur, mana yang duluan ada? Ayam berasal dari telur, tapi telur juga berasal dari ayam. Jadi muter-muter gini. Kalau boleh bercanda, jawabannya adalah tergantung yang mana disebut duluan.
Tapi, para ilmuwan sudah berhasil mengungkap teka-teki ini. Menurut hasil riset tim ilmuwan dari Sheffield dan Warwick University di Inggris, ayam lebih duluan ada daripada telur.
Penjelasan singkatnya begini, bahan pembentuk cangkang telur adalah protein yang hanya dapat ditemukan di indung telur ayam. Jadi, telur ada hanya jika diproses di dalam tubuh ayam. Pasti pada penasaran gimana para ilmuwan tersebut berhasil mengungkap teka-teki ini. Tim ilmuwan tersebut menggunakan sebuah super komputer untuk memperbesar proses pembentukan sebuah telur. Mereka menemukan bahwa protein yang bernama ovocledidin-17 atau OC-17 bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pembentukan cangkang telur. Dengan super komputer bernama HECToR yang berada di Edinburg, Skotlandia, tim ilmuwan mengungkapkan bahwa OC-17 sangat penting dalam kristalisasi yang merupakan tahap awal pembentukan cangkang. Protein tersebut mengubah kalsium karbonat menjadi kristal keras yang menjadi bahan pembuat cangkang.
OC-17 mempercepat produksi cangkang telur dalam tubuh ayam sehingga dalam waktu 24 jam sebuah telur siap untuk dikeluarkan. Yang perlu digarisbawahi dalam penemuan ini adalah bahwa telur tidak dapat diproduksi tanpa OC-17 yang terdapat dalam indung telur ayam. Jadi, ini berarti bahwa ayam pastilah lebih dulu dibandingkan telur. Teka-teki ayam dan telur pun terpecahkan.

*
Dikutip dari sains.me

Style of Leadership



Leadership merupakan skill kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi seorang pemimpin. Skill kepemimpinan tersebut mampu membuat seorang pemimpin bisa memimpin dengan baik, mendapatkan respon positif dari anggotanya dan dapat mencapai tujuan yang inginkan. Sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik antara lain : Antusias, jujur, adil , rendah hati, percaya diri, ramah, kompeten di bidangnya.
Dalam memimpin, seorang pemimpin memilik tipe atau style yang berbeda-beda, tipe tersebut antara lain :
1.   Otoriter :
Pemimpin yang otoriter menginginkan kekuasaan yang absolut dan merajai keadaan sebuah tim. Keputusan yang diambil bersifat tegas dan mutlak.
Ciri-ciri pemimpin yang otoriter antara lain :
a.    Pengambilan keputusan berdasarkan keputusan pemimpin yang mutlak yang harus dipatuhi.
b.    Setiap perintah / kebijakan selalu ditetapkan sendiri
c.    Komunikasi yang berjalan merupakan instruksi satu arah dari pemimpin ke tim.
d.    Bersikap baik pada anggota timnya jika mereka patuh.

2.   Demokratis :
Pemimpin yang demokratis dalam memimpin berusaha memberikan bimbingan dan kepercayaan kepada tim dan mengutamakan kepentingan bersama. Pemimpin yang demokratis berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat dinamisme pekerjaan tim.
Ciri-ciri pemimpin yang demokratis antara lain :
  1. Wewenang pemimpin tidak mutlak, bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada tim.
  2. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan anggota tim berdasarkan musyawarah mufakat.
  3. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pemimpin dan tim, maupun antar anggota tim.
  4. Tugas-tugas yang diberikan kepada tim diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari pada intruksi.
  5. Dalam memimpin mengedepankan rasa adanya saling percaya dan saling menghormati.
3.   Kharismatis
Pemimpin yang kharismatis memiliki kharisma dan wibawa yang luar biasa sehingga membawa energi yang sangat besar untuk menarik massa yang besar. Contoh pemimpin yang kharismatis adalah Ir.Soekarno dan John F. Kennedy
Ciri-ciri pemimpin yang kharismatis antara lain :
a.    Memiliki antusias yang tinggi dalam memimpin sehingga bisa menularkan semangatnya kepada anggota tim.
b.    Dalam mengambil kebijakan sudah memiliki kecenderungan arah dan bisa mempengaruhi tim untuk sesuai dengan arah yang dituju oleh pemimpinnya.
c.    Banyak memiliki inspirasi, keberanian, berpegang teguh pada pendirian sendiri.
Masing-masing tipe memiliki karakteristik masing-masing, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam memimpin sebuah tim, pada dasarnya bisa memilih salah satu tipe kepemimpinan yang ada. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan berbagai macam tipe kepemimpinan sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. Seorang pemimpin yang baik akan mengetahui kebutuhan timnya dan bisa memilih langkah yang tepat untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Semangat Menginspirasi untuk Indonesia!

Gusnandar Yoga Utama
@yogautama23

FILOSOFI KEPEMIMPINAN KI HAJAR DEWANTARA



Beberapa waktu ini, Indonesia sedang dihangatkan dengan momentum lima tahunan, pergantian tongkat estafet kepemimpinan di Indonesia. Pemilihan Presiden Republik Indonesia yang merupakan pemimpin tertinggi di Negeri tercinta ini. Berbicara mengenai pemimpin, Indonesia memiliki pemimpin yang luar biasa beberapa waktu yang lalu. Soekarno dengan pemikiran dan tekad perjuangannya, Jenderal Soedirman dengan kegigihannya dalam melawan penyakit untuk bergerilya melawan penjajahan, Soeharto dengan REPELITA yang mampu membawa Indonesia Jaya, dan banyak pemimpin di Indonesia yang patut kita jadikan teladan.
Ketika berbicara mengenai filosofi kepemimpinan, ternyata Indonesia juga memiliki filosofi yang memiliki makna yang cukup mendalam. Filosofi tersebut dijabarkan dalam tiga kalimat berbahasa Jawa : : ”Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, yang menciptakan filosofi ini saat mendirikan Taman Siswa sebagai tempat belajar bagi pribumi pada masa penjajahan Belanda.
Pada awalnya filosofi ini ditujukan kepada pendidik agar bisa menginspirasi, memberikan teladan dan memotivasi siswanya. Namun filosofi ini ternyata sangat pas pula untuk seorang pemimpin , karena sejatinya seorang pemimpin bersesuaian dengan figur seorang guru yang mendidik murid-muridnya.
Apa sih makna dari ketiga filosofi tersebut? Yuk kita bahas bersama.
1.    Ing Ngarsa Sung Tuladha
”Ing Ngarsa Sung Tuladha” berarti dari depan memberikan teladan. Seorang pemimpin merupakan orang yang akan dilihat oleh seluruh orang yang dipimpinnya. Sehingga, sebagai pemimpin harus bisa menjadi teladan, pembimbing, dan memberikan contoh kepada yang dipimpin. Ketika seorang pemimpin itu di depan, ia tidak serta merta hanya memerintah. Seorang pemimpin harusnya memberikan teladan dan tanggungjawab untuk membawa kepada visi bersama yang telah direncanakan.
2.     Ing Madya Mangun Karsa
”Ing Madya Mangun Karsa” berarti di tengah menggugah semangat.  Seorang pemimpin dalam ketika berada di tengah-tengah yang dipimpin harus bisa mengayomi, menjalin kebersamaan, dan memotivasi untuk mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus bisa merangkul yang dipimpinnya, mau menerima kritik dan saran, serta mampu menggugah semangat bersama untuk meraih visi bersama. Saat di tengah-tengah pemimpin harus bisa membuat atmosfer organisasi menjadi positif, sehingga akan muncul semangat bersama untuk saling memotivasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
3.    Tut Wuri Handayani
”Tut Wuri Handayani” berarti dari belakang memberikan dorongan. Seorang pemimpin juga harus bisa menempatkan diri di belakang untuk mendorong individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya berada di depan untuk memperoleh kemajuan dan prestasi. Pemimpin diharapkan mampu untuk mendidik dan mengembangkan yang dipimpinnya agar terbentuk pula pemimpin-pemimpin baru sehingga tercipta proses regenerasi. Sesuai dengan kata pepatah yang menyebutkan Pemimpin yang baik adalah ia yang mampu menyiapkan pemimpin selanjutnya yang lebih baik dari dirinya.

Dari tiga kalimat dalam filosofi di atas, kita dapat belajar bagaimana seharusnya seorang pemimpin itu memberikan sebuah peran kepada yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang baik harus bisa menempatkan diri dan peka terhadap lingkungan sekitar. Pemimpin harus bisa menempatkan diri di depan untuk memberikan teladan, di tengah untuk memberikan semangat, dan di belakang untuk memberikan dorongan, demi tujuan yang disepakati bersama.
Kita semua berharap Negeri ini akan banyak memiliki pemimpin yang mampu benar-benar memimpin sesuai dengan filosofi kepemimpinan tadi. Bukan pemimpin yang hanya mementingkan ego pribadi dan golongan, tapi pemimpin yang mampu menginspirasi dan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Buat Ibu Pertiwi tersenyum dengan karya kita, mari menjadi pemimpin yang luar biasa untuk Indonesia. 

Gusnandar Yoga Utama
@yogautama23

TIME MANAGEMENT [Stand Up Comedy Style]



Selamat Siang Kerabat, kali ini kita akan bahas mengenai waktu. Kalau kata orang ekonomi, waktu itu seperti uang sehingga ketika kita tidak bijak dalam memanfaatkannya, kita akan rugi. Kalau kata orang Fisika, waktu itu jarak dibagi kecepatan, semakin cepat kita melaju semakin sedikit waktu yang kita butuhkan.
Oke Gaes, kembali ke waktu, waktu merupakan suatu variabel yang sangat mempengaruhi kehidupan kita. Waktu tidak dapat kembali, seperti perasaanku kepadamu waktu itu [salahfokus]. Eits, tapi bener, waktu itu tidak dapat kembali, satu menit yang kita lewati sekarang tidak akan kita temukan lagi tahun depan. Jadi, kita harus memaksimalkan apa yang kita miliki sekarang.
Gaes, seorang pengusaha yang kaya raya, dan seorang pengangguran sama-sama memiliki 24 jam dalam hidupnya. Mengapa mereka berbeda? Bukankah waktu yang dimiliki untuk berusaha sama? Kadang-kadang kita menyalahkan dunia, mengatakan dunia sungguh kejam, tetapi kenyataan yang terjadi mereka sama-sama memiliki porsi waktu yang sama. Memang benar, waktu yang dimiliki oleh setiap orang di dunia ini dalam sehari sama, 24 jam. So, 24 jam yang kita miliki harus benar-benar dimaksimalkan dengan baik.
Kalau kata orang, kita harus bisa membagi waktu dengan baik. Meskipun perasaanku kepadamu tak bisa dibagi. [salahfokus] Lebih tepatnya banyak orang yang ingin belajar dalam manajemen waktu (time management), sehingga tujuan dalam kehidupan kita dapat tercapai. Banyak cara untuk bisa mengatur waktu dengan baik, salah satunya dengan membuat jadwal keseharian. Jadwal berisi aktivitas yang ingin kita selesaikan pada hari itu. Ada beberapa tips sederhana nih dalam membuat Jadwal, meskipun tak sederhana perasaan cintaku padamu [gagalfokuslagi]
#Tips 1 : Perhatikan waktu produktif anda. Setiap orang memiliki jam-jam produktif masing-masing. Ada yang pagi hari, sampai di tengah malam. [sambil jaga lilin mungkin]. Kembali ke Tips1, alokasikan jam-jam produktif itu untuk melakukan sesuatu yang membutuhkan konsentrasi dan fokus. Misalnya mengerjakan tugas penting, laporan, ataupun melupakan mantan ^^
#Tips2 : Alokasikan waktu untuk refreshing. Buat jadwal untuk manusia bukan untuk bekerja terus seperti robot. Biasanya saking semangatnya jadwal yang kita buat terlalu padat, sehingga tidak bisa terlaksana secara maksimal. Refreshing itu penting, alokasikan 30-60 menit untuk mengembalikan semangat kita dalam bekerja.
#Tips3 : Komitmen untuk menepatinya. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga komitmen, salah satunya dengan menceritakan kepada orang terdekat jadwal kita.  Sehingga saat kita mulai melupakan jadwal yang kita buat, teman terdekat kita akan menjadi alarm pengingat untuk kita kembali ke jadwal yang benar. (jalan yang benar kali yee)
Itu tadi beberapa hal mengenai waktu. Bijaklah dalam menggunakan waktu, seperti saran PLN dalam menggunakan listrik. Sampai ketemu di waktu-waktu berikutnya ya Gaes, semoga bermanfaat. 

Gusnandar Yoga Utama
@yogautama23